Showing posts with label Plant Lover. Show all posts
Showing posts with label Plant Lover. Show all posts

Sunday, 21 September 2014

KEMENYAN





A.     Tell me what Kemenyan is!
Right, before I talk too far or further about kemenyan. It is better, hmm…no, it is the best thing to tell you what kemenyan is. For you, people who doesn’t live in Indonesia, I am sure that you haven’t heard about “kemenyan” word before, right? Well that is fine. But hoe if I change the word “Kemenyan” to be “Myrrh”, I am sure that you have heard people near you talk about it, or even you have bought it before. Okay, from now on the word “Kemenyan” will replace the word “myrrh” in this article.
The first thing that I am going to tell you here about kemenyan is its tree. Does kemenyan have a tree? Yes, it has, and you know what? I just knew this fact last night while I was chatting with my friends. Well, it is not important? Well that is fine. Keep reading! Right, Kemenyan is actually a product of Kemenyan tree. The sap of Kemenyan tree is incised and then the sap is used as the ingredient of Kemenyan.
B.     Kemenyan Tree
Kemenyan tree is called Styrax. Styrax trees have more than 130 species and some of which are used to produce Kemenyan. The habitat of Styrax stretches from East Asia until South East Asia. Some Kind of this tree also live in South America.
The Styrax tree is classified as herbaceous plant. The height of this plant can high as high as 2-14 m. It is tall enough for a herbaceous plant. The leaves of this plant is green, of course it is green, no need to tell, though! Okay, fine, the form of the leaves is actually oval and its width is wide enough to wrap an egg, because it has 1-18 cm x 2-10 cm width.  The flower of this tree is hanging.
The tree of Kemenyan has various diameter. The diameter is range from 20-30 cm. The tree is straight? What, straight, so the other is like you know? No, not that straight. I mean the form of the tree trunk is straight from bottom to the top. There are not to many branches live in this tree. The color of the trunk skin is brown or maroon.

C.     The Myth of Kemenyan
Okay, maybe you have read enough about the description of kemenyan tree. Yeah, even though I didn’t write it much. You can read the description on Wikipedia, anyhow, hahaha.
It is always being interesting when it come to a myth topic, because it will be always be connected to the ghost world or to the “another world.” Well, as it is called myth, then you can believe it or not.
Kemenyan, in most provinces in Indonesia is believed to be one obligatory accessory when you are going to do a magical ritual. It is believed that the scent of burned Kemenyan is a favorite scent of ghosts. Thus if you burned the Kemenyan, you will probably successfully invite “Them” to come to your place.
Then, it is also believed that if you suddenly smell the kemenyan scent when you are walking alone in a lonely place in the night or in the day, it indicates that you are being followed by ghost, or the ghost is near you.
Once, my old friend, his name is Satam. Okay his name is Satam not Satan, haha, he told me about his scary experience that he experienced when he was just a little boy. One night, he was just back from his friend house. The distance between his house and his friend house was far. It is about 500 meters. The way to his house was dark and there were a lot of bush and tree in the way home. (Note: The event happened in 1994, at which at that time, the inhabitants at my village were not any as many as now, and also the illuminati at that time is not the lamp as now.) In the way home, he felt something wrong, because he smelt a kemenyan scent. He said that he ran at that time, and he stopped running when he almost reached his house.
When, he almost his house (it is about 30 meters from his house) he just walked. The scent of Kemenyan was lost. He felt so glad at that time. Suddenly, he said that the scent was back when he passed the mango tree and the coconut tree. He also said that he said a picture in trunk of coconut tree, He said that he saw a snake picture drew on the paper that was adhered on that tree. Then he decided to fasten his walk and he was finally running to his house. In the morning, to make sure whether what he saw on the night was just true or it just his imagination, Satam decided to check the coconut tree. As he reached the coconut tree, and he focused his eyes on the trunk, he found nothing.
Well, that is all my writing about kemenyan. Maybe, if you cannot find enough information about kemenyan in my blog, then don’t blame me. Blame yourself, why you read my blog. Haaha, no I am kidding, keep visiting my blog, yeah pal? Maybe you, by accident, want to read my experience and use it as a before-sleeping story, so that a nightmare can easily come visit your dream.  Haha, LOL, goodbye.

Wednesday, 2 July 2014

Ciplukan, Buah Beribu Manfaat nan sering terlupakan


            Sebagai negara yang memiliki iklim tropis, Indonesia merupakan surga bagi beratus hingga berjuta tanaman untuk tumbuh. Berbagai jenis tanaman tumbuh dengan subur di tanah Indonesia dan tanaman tersebut sangat beragam jenisnya. Mulai dari tanaman yang berkambium hingga yang tidak berkambium, tanaman yang berkeping satu hingga berkeping dua, tanaman yang memiliki akar tunjang hingga yang memilki akar serabut, dan masih banyak yang lainnya.
            Pernahkah kalian jalan di pematang sawah, atau di sawah yang sudah dipanen, atau di kebun belakang rumah? Bila pernah, pernahkah kalian menemukan atau melihat tanaman berbatang lunak yang memiliki tinggi hanya sekitar 30 sentimeter, dan memiliki buah yang ditutupi oleh kelopak layaknya bunga yang belum mekar? Ya, apabila anda menyadarinya, benar! Buah yang sedang di bicarakan saat ini adalah buah ciplukan, atau juga dikenal dengan buah cimplukan.

            Buah cimplukan atau yang dikenal dalam bahasa sunda dengan nama cecendet, dalam bahasa Madura nyurnyuran dan dalam bahasa bali kopok-kopokan ini memiliki klasifikasi ilmiah sebagai berikut: Ciplukan adalah mahluk hidup yang masuk dalam kerajaan plantae, ber-divisi Magnoliphyta, dan berkelas Magnoliopsida. Tanaman ini termasuk kedalam ordo Solanales dan berfamili Solanaceae. Genus yang dimiliki tanaman ini adalah Physalis.
Buah ciplukan merupakan tanaman asli benua Amerika yang kini telah menyebar ke berbagai belahan dunia terutam di belahan dunia yang beriklim tropis termasuk Indonesia. Tanaman ciplukan dapat dengan mudah ditemui di kebun, tegalan sawah, sawah yang selesai dipanen, tepi jalan atau hutan tropis. 
            Ciplukan adalah tanaman yang bisa mencapai umur satu tahun. Tanamna yang bisa tumbuh hingga satu meter ini memiliki batang berusuk dan berongga. Daun yang tumbuh pada batang tanaman ciplukan berbentuk bulat telur yang memanjang dan berujung runcing. Lebar daun pada tanaman ciplukan beragam, mulai dari 2,5-10,5 x 5-15 cm.
            Bunga pada tanaman ciplukan terletak di pangkal daun atau sering disebut ketiak daun. Bunga ciplukan memiliki tangkai yang tegak dan bungannya berwarna keungguan. Bunga yang memiliki ujung mengganguk ini memiliki lima kelopak .
            Kelopak bunga lantas akan membentuk buah ciplukan. Kelopak bunga akan menggelembung dan gelembungan kelopak bunga ini membentuk telur yang berujung runcing. 
Buah ciplukan sendiri memiliki bermacam bentuk, mulai dari yang berbentuk bulat sempurna sampai yang berbentuk bulat memanjang. Buah ciplukan memilik warna hijau yang akan berubah menjadi kuning saat buah tersebut masak. Buah ini memiliki rasa yang manis saat masak. Selain rasanya yang manis, ternyata buah ciplukan memiliki beragam khasiat. Berikut adalah khasiat dari buah ciplukan.
                        Manfaat dari buah ciplukan dapat diambil dari bagian tumbuhan tersebut, mulai dari akar, daun, maupun buahnya. Dimulai dari akar tanaman ciplukan, akar ciplukan tenyata memliki berbagai khasiat. Akar dari tanaman perdu ini biasanya digunakan sebagai anthelmintic . Apakah anthelminitic itu? Anthelminitic adalah sebuah zat yang bermanffat sebagai pengusir atau penghancur cacing yangterdapat dalam tubuh manusia. Anthelminitic bekerja dengan cara membuat cacing parasit di dalam tubuh manusia menjadi mati kelaparan atau melumpuhkan mereka. Selain befungsi sebagai Anthelminitic, akar yang memiliki kandungan alkaloid ini juga dapat digunakan sebagai obat penurun demam.
            Selain akarnya yang bermanfaat, ciplukan juga memiliki daun yang tak kalah bermanfaat. Daun ciplukan yang berwarna hijau segar ini dapat digunakan untuk mengobati tulang patah, luka, borok, bisul, kesleo, dan sakit perut. Selain mengobati penyakit tersebut, daun yang memiliki kandungan glikosida flavonoid (luteloin) ini juga berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit gonnorhea atau yang lebih dikenal di Indonesia sebagai penyait kencing bernanah.
            Bagaimana dengan buahnya? Apakah khasiat dari buah ciplukan yang terkenal manis ini? Jenis penyakit apa saja yang dapat disembuhkan dengan buah ciplukan? Buah ciplukan yang sejatinya menandung protein (15-25%), asam malat, alkaloid, tannin, kriptoxantin, vitamin C, guala, dan asam elaidic ini tenyata juga dapat digunakan sebagain ramuan herbal penyembuh berbagai penyakit. Penyakit yang diyakini dapat disembuhkan oleh buah ini adalah epilepsy atau yang dikenal dengan “Ayanan”, tidak bisa kencing, dan penyakit Jaundice atau penyakit kuning dalam Bahasa Indonesia.
Setelah mengetahui berbagai macam penyakit yang dapat disembuhkan melalui ramuan herbal buah ciplukan. Lantas bagaimana cara meramu tanaman ciplukan itu sendiri menjadi obat? Dibawah ini akan diberkan cara meramu buah ciplukan menjadi obat tradisional.
1.      Ramuan tradisional influenza dan sakit influenza tenggorokan.
·         Ambil tumbuhan ciplukan
·         Potong tumbuhan tersebut menjadi bagian kecil yang berukuran 3-4 cm
·         Jemur potongan tersebut
·         Bungkus potongan yang telah dijemur agar tidak lembab
·         Ambil kira-kira 9-15 gram potongan buah ciplukan dan rebus
·         Air rebusan buah ciplukan diminum
·         Minum air sebanyak 3 kali sehari atau sesuai kebutuhan
Ramuan ini juga dapat digunakan oleh penderita penyakit batuk rejan (pertussis),
radang paru-paru (bronchitis), gondongan (paroritis), pembengkakan buah pelir
(orchitis).
2.      Kencing Manis (diabetes)
·         Ambil tumbuhan ciplukan
·         Potong tumbuhan tersebut menjadi bagian kecil yang berukuran 3-4 cm
·         Jemur potongan tersebut
·         Bungkus potongan yang telah dijemur agar tidak lembab
·         Ambil kira-kira 9-15 gram potongan buah ciplukan dan rebus
·       Gunakan 2 gelas air untuk merubus dan rebus potongan tersebut hingga air yang tersisa hanya satu gelas
·         Saring air rebus tersebut setelah dingin
·         Minim rebusan sekaligus pada pagi hari
·         Ampas saringan bisa digunakan sekali lagi, rebus dan minum pada sore hari
3.      Sakit paru-paru
·         Ambil tumbuhan ciplukan
·         Potong tumbuhan tersebut menjadi bagian kecil yang berukuran 3-4 cm
·         Jemur potongan tersebut
·         Bungkus potongan yang telah dijemur agar tidak lembab
·         Ambil kira-kira 9-15 gram potongan buah ciplukan dan rebus
·         Gunakan 3-5 gelas air untuk merubus dan rebus potongan tersebut hingga air yang tersisa hanya satu gelas
·         Setelah mendidih saring rebusan tersebut
·         Dan minum 3 kali sehari
4.      Ayan
Ramuannya adalah dengan memakan buah ciplukan sebanyak 8-10 butir setiap harinya
5.      Bisul
·         Petik daun ciplukan sebanyak setengah genggam
·         Cuci bersih buah tersebut
·         Haluskan atau giling daun yang telah dicuci
·         Daun yang telah dihaluskan atau digiling lantas dibalurkan pada bisul, pastikan bisul tertutup oleh daun tersebut
·         Tutup bisul dengan perban
·         Ganti setiap 2 hari sekali
6.      Borok
·         Petik daun ciplukan sebanyak setengah genggam
·         Cuci bersih buah tersebut
·         Haluskan atau giling daun yang telah dicuci
·         Daun yang telah dihaluskan atau digiling dicampur dengan air kapur sirih  lantas dibalurkan pada bisul, pastikan bisul tertutup oleh daun tersebut
·         Tutup bisul dengan perban
·         Ganti setiap 2 hari sekali

Manfaat lain dari buah ciplukan yang baru saya tahu dan mungkin juga anda baru tahu.


Buah ciplukan atau yang dikenal sebagai cape gooseberry dalam bahasa Inggris ini bisa diolah menjadi beraneka makanan lezat.

1. Kue ciplukan (Cape goosebery cake)

Bahan
100 gram mentega, dicairkan (plus ekstra mentega untuk mengoles pan)
165 gram tepung terigu
 1 sdt baking powder
Sejumput kecil garam
2 butir telur, kocok
Gula kastor 100 gram
1 ½ sdt dimakan air mawar
100 gram buah ciplukan (dipotong)
Icing sugar (gula salju)

Metode
Spoiler for Metode:

1. Panaskan oven sampai 180 derajat Celcius. Olesi loyang dengan mentega dan lapisi dengan kertas roti. Olesi kertas rotinya juga.
2. Ayak tepung, baking powder & garam bersama-sama di dalam mangkuk berukuran sedang.
3. Dalam mangkuk besar, campurkan mentega cair (harus didinginkan & pastikan sedikit hangat), telur kocok dan gula.
Gunakan mixer listrik untuk mengaduk dan kemudian air mawar & pala dan aduk lagi.
4. Tambahkan bahan kering (tepung campuran) dalam 2 sampai 3 batch
5. Tuang setengah adonan kue ke dalam loyang dan atur buah ciplukan di atas loyang.
6. Tuang sisa adonan di atas buah ciplukan & panggang dalam ovenpanaskan selama sekitar 40 menit
6. Begitu keluar dari oven, biarkan kue dingin dalam panci kue selama 10 menit. Sajikan degan taburan gula salju


2. Selai ciplukan (cape gooseberry jam)
\

Bahan
1 kg gram (6 cangkir) buah ciplukan
1 ½ cangkir Gula
½ cangkir madu
½ batang kecil kayu manis, opsional (porsi kayu manis dapat ditambah sesuai selera)
2 sdm jus jeruk
2 sdm air jeruk nipis

Metode

1. Cuci dan kringkan buah ciplukan dengan handuk dapur.
2. Lumatkan 2 cangkir ciplukan dan potong sisanya
3. Siapkan mangkok tahan panas dan masukan semua bahan.
4. Panaskan mangkok dan aduk bahan.
5. Setelah gula mencair dan campuran mulai mendidih (kira-kira 3-4 menit), kecilkan panas api dan masak selama 25-30 menit.
6. Periksa kekentalan bahan,apabila kurang kental, masak lagi selama 5 menit
7. Setelah mencapai kekentalan yang diingkan, ambil adonan selai tersebut dan masukan kedalam botol kaca. pastikan botol tidak terisi penuh. sisakan ruang setinggi 3 cm di dalam botol untuk memberikan ruang. kocok botol dengan membaliknya ke atas dan kebawah.
8. Simpan di ruangan yang tidak mendapat cukup sinar
9.Apabila telah digunakan, simpan selai dalam lemari es.






Oke, agan dan agawati itulah apa yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat. Ahirkata Wassalamualaikum.
Ayo kita berdayakan tanaman di sekitar kita yang merupakan anugrah pemberian Tuhan Yang Maha Esa