Selamat
siang menjelang sore yang panas ini. Di sini saya duduk sendiri di kamar
kontrakan, bukan kamar sebenarnya tempat ini seharusnya dipanggil, ruangan lebih
tepatnya dipanggil ruangan 4 x 3 yang dialih-fungsikan menjadi tempat tidur
mahasiswa selama dia menempuh masa belajarnya di sebuah Universitas. Baiklah, hari
ini, setelah beberapa minggu berhenti menulis artikel ataupun cerita di blog
tercinta ini, saya memutuskan untuk menulis sebuah artikel yang berangkat dari
pengalaman yang saya alami dan saya rasakan tetapi tidak saya hayati. Oke
selamat membaca artikel saya (Kalu dibaca sih, haha)
Orang
Indonesia adalah orang yang sangat menghargai dan doyan (apakah doyan termasuk
kata EYD? Terserahlah, haha) dengan hal hal yang berbau setan atau hal-hal
mistik. Hal hal mistik selalu menadi topik yang menarik apabila telah menadi
obrolan di kalangan apapun dan di usia apapun. Cerita setan, kuburan, tempat
angker, film seram, sampai lagu seram pun menjadi santapan yang tidak akan tersisa.
Membicarakan
tentang tempat angker, kuburan, film seram, mungkin telah banyak dilakukan oleh
para blogger lain. Di sini saya tidak akan membicarakan tentang hal-hal
tersebut. Topik yang akan saya angkat di sini adalah lagu seram, tepatnya lagu
yang tidak seram yang tiba tiba berubah menjadi seram. Lagu seram yang beredar
di Indonesia mungkin tidaklah banyak tetapi setidaknya mereka ada. Sebut saja
lagu Gaby yang berjudul “Tentang Kenangan” yang sempat menjadi buah bibir pada than
2007. Lagu yang dimana saya mendengar suara kambing mengembek di bagian intro
ini sempat menjadi lagu yang haram di dengarkan di malam hari di saat sendiri
oleh saya dan teman-teman SMA. Tetapi tunggu, disini saya tidak akan
membicarakan lagu melankolis tersebut tetapi saya akan mebicarakan lagu yang
lain yang berudul “Lingsir Wengi”.
Bagi
kalian penikmat film horror Indonesia, pasti kalian tidak asing dengan judul
lagu yang saya tulis di kalimat terahir paragraph di atas. Adalah film horror Indonesia
berjudul “Kuntilanak” yang berhasil mempopulerkan lagu ‘Lingsir Wengi” dengan
image “barunya”. Lagu yang sebenernya telah saya dengarkan pada saat saya duduk
di kelas 6 SD ini tiba tiba menjadi perbincangan yang beraroma mistis. Lagu
yang pernah saya dengarkan jam 2 malam dari radio tua ayah saya dan saya tidak
merasakan apapaun saat itu pun kini telah bertebaran di banyak artikel di internet
dengan judul awal ‘Lagu pemanggil Setan’. Seorang teman suatu malam pernah
berkunung ke kosan dan dia berkata “Hati-hati kalau malam, nanti ada yang
nyanyi Lingsir Wengi”, dan seorang murid SMP pernah bertanya kepada saya “Kak,
emang benar “Lingsir Wengi” buat manggil setan?
Sungguh
sebuah fenomena yang sanggat menggelikan bagi mereka yang mengetahui makna dari
lagu tersebut. Di paragraph selanjutnya, akan saya uraikan makna lagu “Lingsir
Wengi” asli dan “Lingsir Wengi” Kuntilanak.
Lirik “Lingsir Wengi” asli dan “Lingsir
Wengi” Kuntilanak.
“Lingsir Wengi” asli
Lingsir Wengi
Lingsir wengi
Sepi durung biso nendro
Kagodho mring wewayang
Kang ngreridhu ati
Sepi durung biso nendro
Kagodho mring wewayang
Kang ngreridhu ati
Kawitane
Mung sembrono njur kulino
Ra ngiro yen bakal nuwuhke tresno
Mung sembrono njur kulino
Ra ngiro yen bakal nuwuhke tresno
Nanging duh tibane aku dewe kang nemahi
Nandang bronto
Kadung loro
Sambat-sambat sopo
Nandang bronto
Kadung loro
Sambat-sambat sopo
Rino wengi
Sing tak puji ojo lali
Janjine mugo biso tak ugemi
Sing tak puji ojo lali
Janjine mugo biso tak ugemi
“Lingsir Wengi” Kuntilanak
Lingsir
wengi sliramu tumeking sirno
Ojo Tangi nggonmu guling
awas jo ngetoro
aku lagi bang wingo wingo
jin setan kang tak utusi
dadyo sebarang
Wojo lelayu sebet"
Ojo Tangi nggonmu guling
awas jo ngetoro
aku lagi bang wingo wingo
jin setan kang tak utusi
dadyo sebarang
Wojo lelayu sebet"
Buat
kalian orang Jawa atau yang mengerti bahasa Jawa halus pasti sudah mengerti
perbedaan makna lagu tersebut. Tapi buat kalian yang belum mengerti, khususnya
teman saya dan murid SMP yang pernah bertanya tentang lagu “Lingsir Wengi”, disini
saya akan menjelaskan duduk permasalahannya, haha.
Judul
lagu ini memang agak seram atau bahasa inggrisnya agak spooky. Apabila diterjemahkan
kedalam Bahasa Indonesia judul lagu ini adalah “Tengah Malam”. Judul yang agak
aneh bagi sebagian orang yang terlalu parno dengan hal hal yang berbau tengah
malam, haha. Makna lagu Lingsir Wengi yang asli sendiri adalah bercerita
tentang seseorang yang tidak bisa tidur di tengah malam karena dia merindukan
sesorang yang dia cintai dan dia sangat ingin bertemu dengan kekasihnya
tersebut. Dia juga tidak ingin kekasihnya melupakan janji cinta antara mereka.
So sweet, right? Ternyata lagu ini adalah lagu orang kasmaran yang entah kenapa
tiba tiba menjadi lagu pemanggil setan, haha.
Baiklah,
di lagu Lingsir Wengi versi Kuntilanak, lagu ini bercerita tentang sesorang
yang pada saat tengah malam tengah dirundung kegelisahan karena dia khawatir
ada sosok dari “alam lain” yang akan bagun dari “tempat tidurnya” dan muncul di
hadapannya. Hal yang membuat saya gagal paham disini adalah, di baris ketiga
terdapat lirik “awas jo ngetoro” yang artinya awas jangan sampai menampakan
diri, intinya dia takut akan setan dan mahluk halus lainnya. Tetapi, di barik
ke-5 dia bernyanyi “jin setan kang tak utusi” yang artinya aku akan
memerintahkan Jin dan Setan. Lah???????????? Bukannya sebelumnya dia berkata
dia takut dengan setan dan dia tidak mau mereka menampakan diri, tetapi kenapa
tiba-tiba dia berani nyuruh nyuruh setan dan Jin, hahaha. Apabila lagu ini lagu
pemangil setan, maka saya yakin setan yang di panggil bakal galau. Itu setan
bakal bertanya-tanya “Ini gue boleh muncul kaga ni sebenernya?” Akhirnya
setanya galau dan ngambek, dan nyari bapaknya. “Bapak mana Bapak?, wakwaw.
Oke
sekianlah pembahasan tentang lagu Lingsir Wengi yang diplesetkan menjadi lagu
seram. Padahal apabila kalian mendengarkan lagu yang asli, kalian saya pastikan
akan suka dengan lagu ini karena lagu ini sangat easy-listening (bagi saya).
Lagu ini khas lagu lagu Jawa yang memiliki music mendayu dan suara instrument yang
melenakan yang bisa membuat kalian terlelap apabila kalian mendengarkannya di
siang bolong.
Oke
sekali lagu, tidak ada yang namanya Lingsir Wengi buat manggil setan, atau lagu
setan. Karena apabila suau malam kalian sedang berjalan di tempat yang sepi dan tiba tiba
kalian mendengar suara wanita menyanyikan lagu fatin “Aku ingin Setia” , saya
pastikan kalian juga akan merinding dan lari terbirit-birit, haha.
SEKIAN
No comments:
Post a Comment